Laman

Senin, 11 November 2013

Akhirnya Do'a Ibunda terkabulkan....Haji 1434 H

Pada Tahun ini 1434 H / 2013, Saya dan Isteri tercinta diberikan oleh Allah SWT, kesempatan untuk menunaikan Rukun Islam yang ke 5 yakti Naik Haji ke Baitullah....

Inilah do'a Almarhumah Ibunda yang beliau selalu ucapkan setelah beliau menunaikan Rukun Islam ke-5 th 2006 yang lalu...." Naik Hajilah selagi muda / sebaiknya sebelum umur 50 th " Alhamdulillah pada umur 49 th 3 bulan Kami diberikan kesempatan olah Allah SWT... Alhamdulillahi rabbal 'Alamin...


Pada tanggal 14 Sept'2013  kami mulai perjalanan ibadah kami dengan acara pelepasan di Masjid Baiturrahman Perum Griya Taman Cipta Karya acaranya ba'da Subuh...selanjutnya semua Jamaah Calon Haji Kloter 8 dan 9 Kab. Sidoarjo berkumpul di pendopo Kabupaten...

Selasa, 11 Juni 2013

Alhamdulillah

Alhamdulillah anakku yang sulung Lulus dari SMA dengan nilai UN yang lumayan, 54,05....kata anakku ini nilai Jujur lho Ayah....., setelah kelulusan besok siangnya anakku menelfon dengan suara tangisan..." Ayah ...Alhamdulillah aku juga diterima di ITB "....Alhamdulillah begitu besar rahmat Allah kepadaku.........

Seminggu berikutnya dapat berita dari anakku yang bungsu, Alhamdulillah Ayah adek lulus dengan nilai rata2 9 lebih...dan juga ada angka 10 nya untuk pelajaran Matematika, kebetulan 3 tahun yang lalu si Adek juga dapat nilai UN 10 untuk bidang studi yang sama.....

Semoga kami jangan termasuk umat yang kufur akan nikmat dan rahmat yang sudah Allah berikan.... Amiin

Surabaya, Juni 2013

Selasa, 05 April 2011

Paninjauan Solok: Bila Ajal Datang

Paninjauan Solok: Bila Ajal Datang: "Pada 3 bulan terakhir ini,kami di kantor kehilangan 3 orang teman yang menghadap sang khaliq tanpa kami duga sebelum. Teman yang pertama m..."

Paninjauan Solok: Bila Ajal Datang

Paninjauan Solok: Bila Ajal Datang: "Pada 3 bulan terakhir ini,kami di kantor kehilangan 3 orang teman yang menghadap sang khaliq tanpa kami duga sebelum. Teman yang pertama m..."

Paninjauan Solok: Jembatan " Tol " Suramadu

Paninjauan Solok: Jembatan " Tol " Suramadu: "Pada liburan kenaikan kelas Juni 2009, anak2 minta jalan-jalan. pada tanggal 29 Juni 2009 ke Jatim Park, Selecta & BNS ( Batu ..."

Paninjauan Solok: Jembatan Tol Suramadu

Paninjauan Solok: Jembatan Tol Suramadu: "Pada Awal tahun baru 2010 dalam liburan tersebut kami sekeluarga berkunjung lagi ke jembatan terpanjang di Indonesia ( +/- 5.4 km ) deng..."

Paninjauan Solok: Jembatan Tol Suramadu

Paninjauan Solok: Jembatan Tol Suramadu: "Pada Awal tahun baru 2010 dalam liburan tersebut kami sekeluarga berkunjung lagi ke jembatan terpanjang di Indonesia ( +/- 5.4 km ) deng..."

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran to SUMBAR 2010

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran to SUMBAR 2010: "Alhamdulillah pada Lebaran 1431H ( th 2010 ) ini kami sekeluarga bisa lebaran di Kampung Halaman ( Solok & Baso Bkt ). Adapun p..."

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran 2008

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran 2008

Rabu, 26 Januari 2011

Wisuda SD & SMP Anak Kami Juni 2010










Wisuda SMP Alhikmah Surabaya













Nisa & Zikri


Penghargaan Dapat Nilai 10 Matematika ( NEM )























Nisa, Umi & Zikri


Nisa, Ayah & Zikri

Senin, 20 September 2010

Mudik Lebaran to SUMBAR 2010




Alhamdulillah pada Lebaran 1431H ( th 2010 ) ini kami sekeluarga bisa lebaran di Kampung Halaman ( Solok & Baso Bkt ).




Adapun perjalanan mudik ini kami lakukan lewat jalan darat dari Sidoarjo ( Rumah ) menuju Sumatera Barat, dengan total perjalan mulai berangkat, selama di Kampung dan kembali lagi ke Sidoarjo 5.105,6 km.




Kami berangkat dari rumah ( SDA ) pada tanggal 4 Sept'10 sekitar jam 05.15 Wib dan sampai di Jakarta sekitar jam 20.30 Wib.

Tanggal 5 Sept'10 sekitar jam 05.00 Wib dilanjutkan petualang dari Jkt- Merak dan sampai di merak jam 07.00Wib, sekitar jam 07.30 sudah naik very untuk menuju Bakaheuni jam 09.30 dilanjutkan perjalanan panjang lewat jalur tengah dan alhamdulillah sampai di Baturajau Sumsel sebelum berbuka dan istirahat.

Pada 6 Sept'10 setelah sahur dilanjutkan perjalanan lagi dan sampai di Gn. Medan Sumbar jam 17.30 Wib, setelah berbuka baru diteruskan ke kota Solok sampai di jam 23.00 Wib di ruamah Orang tua ( koto baru Solok ).

Besoknya kami sekeluarga ziarah ke Makam Bapak di Paninjauan, setelah ziarah baru dilanjutkan perjalan ke rumah mertua di Baso Bukittinggi.
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Perjalanan kembali dari Baso tanggal 13 Sept'10 dan menginap lagi di Solok, baru tanggal 14 Sept' jam 07.00 Wib dimulai perjalanan kembali ke Jatim, magrib sampi di Lubuk linggau dan istirahat.
Besok 15 Sept'10 jam 07.00 di lanjutkan perjalan juga lewat jalur tengah dan sampi di bakehueni jam 23.30 Wib. sekitar jam 0.30 Wib ( 16 Sept'10 ) baru masuk very dan sampai di Jkt sekitar jam 04.00 Wib. Istirahat, dan pada sore hari sekitar jam 15.30 wib dilanjutkan perjalanan Jkt - Jatim, sekitar jam 22.00 sampai di Tegal dan istirahat.
Besok tanggal 18 Sept'10 sekitar jam 07.30 dilanjutkan petualangan ke Jtim lewat pantura dan sampai di di rumah sekitar jam 19.00 Wib.
Demikian perjalanan mudik tahun ini yang kami lalui dengan penuh kelancaran serta tidak menemukan hambatan yang berarti, mudah2an untuk tahun depan kami masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bersilaturrahmi dengan keluarga di kampung halaman... Amin
Wassalam





Rabu, 07 April 2010

Jembatan Tol Suramadu





Pada Awal tahun baru 2010 dalam liburan tersebut kami sekeluarga berkunjung lagi ke jembatan terpanjang di Indonesia ( +/- 5.4 km ) dengan kategori Tol ( berbayar ).



Dengan perencanaa matang dan masa pembangunannya yang cukup lama akhirnya rampung juga jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura dengan Jembatan Suramadu ( Surabaya - Madura )







Jika seperti jembatan ini juga bisa untuk menghubungkan pulan Jawa dan Sumatera, ngak bisa dibayangin betapa lancarkan transportasi antar pulan tersebut.
















Kamis, 08 Oktober 2009

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran 2009 " Touring-2 Surabaya to Sumbar"

Paninjauan Solok: Mudik Lebaran 2009 " Touring-2 Surabaya to Sumbar"

Mudik Lebaran 2009 " Touring-2 Surabaya to Sumbar"












Dokumentasi :

  1. Penyeberangan Very Bangkahueni Lamppung - Merak Banten
  2. Isteri, Mertua & Adik Ipar ( 20-09-2009 )
  3. Eva ( Adi Ipar ), Nisa ( Anak ke2 ), Hayatun N ( Isteri ), Reisha H ( ponakan Isteri ), Feby ( Isteri adik Nyonya ).
  4. Ziarah di Makam Ayahanda Tercinta ( Paninjauan Solok )
Pada Lebaran Tahun 2009 ini, kami sekeluarga masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bersilaturrahmi dengan keluarga di kampung halaman.
Perjalanan Mudik :
Berangkat dari Sidoarjo ( Perum Cipta Karya Taman Sda ) tanggal 12 Sept'09 jam 06.00 Wib, dengan mengisi tangki BBM ( Pertamax / 100K+ Premium/70 K ), jam 12.30 sampai di Rest Area Tol Semarang istirahat & Sholat, Jam 13.00 touring dilanjutkan sampai di Brebes isi lagi BBM full Premium 147K, sampai di Indramayu jam 17.55 Wib cari warung padang & Berbuka dilanjutkan Sholat Magrib & jamak Isya. Jam 19.30 dilanjutkan lagi sampai di Jkt ( Blok S Jaksel ) jam 21.45 Wib. Istirahat.....
Pada tanggal 13 Sept'09 sekitar jam 22.00 Wib, sudah mulai berangkat dari Blok S, sehubungan adanya teman konvoi maka di Rest Area Tol Tangerang - Merak, kami menunggu teman yg mau konvoi, jam 23.30, baru datang teman2 konvoi serta isi Pertamax 19,5 L dan perjlanan dilanjutkan. sampai di merak sekitar jam 00.30,langsung masuk Very.......sehubungan dengan antri untuk bongkar di Bangkahueni kami baru keluar kapal sekitar jam 04.00 Wib tanggal 14 Sept'09.
Petualangan panjang di mulai, sampai di kalianda sekitar jam 04.45 langsung sholat subuh, dilanjutakn perjalanannya, di mana berbuka sekitar jam 19.00 di Tebing tinggi ( Sumsel ). kami melakukan istirahat serta isi BBM setelah perjalanan +/- 3-4 Jam.
Selesai berbuka kami lanjutkan perjalanan dan sampai di musi rawas salah seorang dari teman konvoi sudah capek & ngantuk, sehingga kami parkir di depan Polresta Musi Rawas, sekitar Jam 21.30 Wib, Polisi yg piket menawarkan ke kami supaya istirahat di komplek Polresta saja, pucuk dicinta ulam datang, akhirnya kami istirahat di dalam Masjid polres sekalian sholat. Jam 02.30 tanggal 15 Sept'09 semua kami bangunkan untuk melanjtkan perjalan sekalian cari Sahur, kami sahur di Lubuh Linggau serta dilanjutkan lagi perjalanannya. Baru jalan +/- 1 Jam salah seorang peserta kelihatannya ngak kuat lagi alias Ngantuk, kami putuskan untuk istirahat lagi di Pom BBM antara Linggau - Sarolangun sampai subuh, setelah sholat subuh kami lanjutkan perjalanan lagi sehingga jam 11.30 sudah sampai di Gn. Medan, Istirahat & Mandi. Jam 13.00 dilanjutkan dan kami sampai di rumah orang tua ( Koto Baru Solok ) jam 15.00 Wib. ( Istirahat....Berbuka bersama Ibu Tercinta ).
Total biaya yang kami keluarkan untuk BBM, Tol & Very 1.053 Jt dengan total Km perjalanan Sby - Jkt - Solok = 2115 km. dengan jumlah penumpang + Driver 7 Orang, Alhamdulillah kami diberikan kekuatan dan kelancaran serta keselamatan dalam perjalanan oleh Allah SWT....Amin
Karena tahun 2008 lebaran di kampung saya Paninjauan Solok, maka lebaran 2009 di kampung isteri ( Baso - Bukittinggi ) kesepakatan dengan anak2.
Kembali ke P' Jawa
Setelah melewati hari lebaran serta bersilaturrahmi kepada semua keluarga khususnya yang ada di Baso Bukittinggi, maka kami juga mengadakan acara silaturrahmi dengan keluarga Bapak di Solok, di mana diadakan acara pertandingan Olah raga Tenis, Badminton & Fun Game anak2 serta Cucu2.
Pada tanggal 24 Sept'2009, kami awali perjalanan Balik kami dari Baso Bkt ( Mertua ), dengan melewati kota Padang ( Ada Reuni FT UNP ), kami sempat bertemu teman2 lama seangkatan yang sudah hampir 18 tahun tidak ketemu, alhamdulillah semuanya hampur berubah dan makmur ( gendut2 ).
Setelah reuni kami langsung ke Solok mampir +/- 2 Jam di rumah Ibu tercinta dan dilanjutkan perjalanan menuju Gn. Medan ( Adik Perempuan ) sampai magrib. Istirahat sampai subuh.
Setelah subuh Jam 06.00 Wib tgl 25 Sept'09 petualangan kembali dilanjutkan dengan tidak ada teman konvoi, singkat cerita kami bisa sampai di banghueni 26 Sept'09 jam 06.00 Wib, Alhamdulillah langsung naik Very dengan lama nunggu hanya 10 menit ( ngantri naik ), jam 11 siang kami sudah sampai di Jkt ( Blok S ), Alahmdulillah.
Besoknya 27 Sept'09 kami akan memulai lagi perjalanan yang agak berat karena cukup rame ( Jkt - Sby ), setelah silaturrahmi ke saudara Isteri di Komplek Perwira AU Halim sekitar jam 10.00 Wib kami masuk Tol dan Jam 16.00 Sudah masuk Pekalongan, karena jumlah penumpang tinggal 4 Org ( Saya, Irteri & 2 Anak ), maka diputuskan istirahat di Batang setelah melihat pasar2 Batik yg ada di Pekalongan ( mulai Wirodesa - Wirokuto/ pekalongan ). Besoknya 28 Sept'09 Jam 7 Pagi dilanjutkan lagi perjalanan ke Jatim Alhamdulillah sampai di rumah Jam 16.00Wib, langsung kerja bakti bersih2 rumah dan nyiram2 tanaman yg sudah lebih 2 minggu kena panas......!! Kasihan tanamannya ada yg sudah kering daunnya semuanya....
Alhamdulillah berkat izin Allah kami bisa menyelesaikan perjalanan touring Sby to Sumbar ke-2 ini dengan selamat & kelancaran serta biaya yang lumayan murah, dimana total km perjalanan kami +/- 5200 km dengan biaya +/-2,5 Jt.
Wassalam

Jumat, 03 Juli 2009

Jembatan " Tol " Suramadu











Pada liburan kenaikan kelas Juni 2009, anak2 minta jalan-jalan. pada tanggal 29 Juni 2009 ke Jatim Park, Selecta & BNS ( Batu Night Spectacular ). besoknya kami mencoba yang namanya jembatan Tol Suramadu. Waktu tempuh dari surabaya ke Madura memang jadi lebih pendek +/- 10 menit ( fantastis ) dari pada naik Verry +/- 45 menit ( normally ).




Rabu, 27 Mei 2009

detikcom : Pesangon PHK: Musibah Atau Bisa Bikin Kaya?

title : Pesangon PHK: Musibah Atau Bisa Bikin Kaya?
summary : Bagi pekerja, PHK merupakan momok yang menakutkan. Namun apakah itu berarti musibah? Atau malah bisa membuat kita menjadi kaya? (read more)

Selasa, 12 Mei 2009

Bila Ajal Datang


Pada 3 bulan terakhir ini,kami di kantor kehilangan 3 orang teman yang menghadap sang khaliq tanpa kami duga sebelum.


Teman yang pertama menghadap sang khaliq dengan tanpa ada informasi menderita sakit, di mana pada malam harinya masih sempat silaturrahmi ke saudaranya dan pulang sudah tengah malam....pada waktu subuh ( jam 04.Wib ) di bangunkan oleh isterinya dia merasa pegel-pegel dan minta dipijet...eh..ternyata malaikat maut langsung mencabut nyawanya..Inna Lillahi Wainna Ilaihi roji'un ( datang dari Allah dan kembali kepadaNya ).


Pada beberapa hari yang lalu...juga salah seorang teman yang ditugaskan di Jember dikatahui menderita sakit ( ngak bisa Jalan ) karena kakinya ada infeksi...sore dimasukkan ke RS pada paginya sudah menghadap Ilahi.........., karena beliau berasal dari luar pulau maka jenazah di kirim ke sana dengan pesawat.


Sehari setelah pengiriman jenazah teman tersebut, seorang lagi menyusul dimana sehari sebelum teman yang di Jember masuk RS beliau sudah duluan masuk karena di perkirakan kena serangan store, semenjak masuk RS sampai Akhir hayatnya tidak sadarkan diri.
Kita harus menyadari...bila ajal akan datang..tidak bisa dimajukan atau dimundurkan walaupun sedetik....................Justru itu sebelum ajal datang marilah kita sama-sama memperbanyak amal dan berbuat yang terbaik bagi orang lain.

Rabu, 15 April 2009

Kista Ovarium

Penanganan Kanker Ovarium

Penulis: Dr.Nasdaldy,Sp.OG
Penanganan Kanker Ovarium
Dr. Nasdaldy, SpOG
Staf Medik Fungsional
Divisi Kanker Ginekologi, RS. Kanker Dharmais

Pendahuluan.

Kanker Ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Di Amerika Serikat pada tahun 2001 diperkirakan jumlah penderita Kanker Ovarium sebanyak 23.400 oarng yang diperkirakan meninggal sebanyak 13.900 orang. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60% - 70% pasien datang pada stadium lanjut, sehingga penyakit ini disebut juga sebagai ”silent killer ” Angka kejadian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit di negeri kita kurang baik. Sebagai gambaran di RS.Kanker Dharmais ditemukan kira-kira 30 penderita setiap tahun. Kanker Ovarium erat hubungannya dengan wanita yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah atau Intenfertilitas. Study epidemiologik menyatakan beberapa faktor resiko yang penting sebagai penyebab kanker ovarium adalah wanita nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat ovarium, kanker payudara atau kanker kolon. Sedangkan wanita dengan riwayat kehamilan pertama terjadi pada usia dibawah 25 tahun, penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui akan menurunkan kanker ovarium sebanyak 30 – 60%. Faktor lingkungan seperti penggunaan talk, konsumsi galaktose dan sterilisasi ternyata tidak mempunyai dampak terhadap perkembangan penyakit ini.

Gejala dan Tanda
Kanker Ovarium sebagian besar berbentuk tumor kistik ( kista ovarium ) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama. Bila gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama. Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites ( penimbunan cairan dalam rongga perut ) penyebaran ke omentum ( lemak perut ) dan organ-organ didalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati seperti perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.

Diagnosis
Karena sebagian besar dari kanker ovarium bermula dari suatu kista, maka apabila pada seorang wanita ditemukan suatu kista ovarium harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah kista tersebut bersifat jinak atau ganas (kanker ovarium) kewaspadaan terhadap kista yang bersifat ganas dilakukan pada keadaan :

1.Kista cepat membesar
2.Kista pada usia remaja atau pasca menopause
3.Kista dengan dinding yang tebal dan tidak berurutan
4.Kista dengan bagian padat
5.Tumor pada ovarium

Bila ditemukan sifat kista seperti tersebut diatas, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memperkuat dugaan kearah kanker ovarium seperti tindakan USG dengan Doppler untuk menentukan arus darah dan bahkan mungkin diperlukan pemeriksaan CT-Scan / MRI. Pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan untuk menunjang diagnosis adalah pemeriksaan tumor marker seperti Ca-125 dan Ca 72-4, beta – HCG dan alfafetoprotein. Semua pemeriksaan diatas belum bisa memastikan diagnosis kanker ovarium, akan tetapi hanya sebagai pegangan untuk melakukan tindakan operasi. Prosedur operasi pada pasien yang tersangka kanker ovarium sangat berbeda dengan kista ovarium biasa. Hal terpenting pada operasi pasien yang tersangka kanker ovarium adalah semaksimal mungkin berusaha agar kista tersebut keluar secara utuh, kemudian dilakukan pemeriksaan ke laboratorium Patologi Anatomik (pemeriksaan potong beku). Apabila hasil pemeriksaan potong beku bukan suatu kanker, maka operasi selesai. Sebaliknya bila hasil pemeriksaan potong beku adalah kanker ovarium maka operasi dilanjutkan dengan mengangkat rahim, ovarium sisi lain, usus buntu, omentum, melakukan biopsi pada tempat yang dicurigai adanya penjalaran kanker di rongga perut dan melakukan pengambilan kelenjar getah bening di panggul. Tindakan yang komplek ini disebut sebagai ”Staging lapstotomy” yang bertujuan untuk menentukan stadium penyakit sehingga dapat ditentukan rencana pengobatan selanjutnya setelah operasi. Pada pasien yang belum mempunyai keturunan atau masih menginginkan keturunan masih bisa dipertimbangkan untuk tidak mengangkat rahim dan ovarium sisi lain. Perlu juga diketahui bahwa akurasi dari hasil pemeriksaan potong beku tersebut hanya berkisar anatar 90-95%, sehingga diagnosis dari kanker ovarium baru diketahui setelah pemeriksaan Patologi Anatomik yang definitif. Hal ini menyebabkan pada beberapa pasien dengan hasil potong beku menyatakan bukan kanker ovarium, terpaksa dilakukan operasi ” Staging laparotomy ”


Pengobatan
Pengobatan ovarium tergantung dari stadiumnya dan stadium kanker ovarium baru bisa ditentukan setelah dilakukan operasi ( ”Staging Laparotomy” ). Sebagian besar kanker ovarium memerlukan pengobatan dengan kemoterapi. Hanya kanker ovarium stadium awal saja ( stadium 1-A dan I-B dengan derajat diferensiasi sel yang baik/ sedang ) yang tidak memerlukan lebih dari satu jenis kemoterapi (kombinasi) untuk mendapatkan hasil pengobatan yang baik. Kemoterapi umumnya diberikan sebanyak 6 seri dengan interval 3 – 4 minggu sekali dengan melakukan pemantauan terhadap efek samping kemoterapi secara berkala terhdap sumsum tulang, fungsi hati, fungsi ginjal, sistem saluran cerna, sistem saraf dan sistem kardiovaskuler. Kadang-kadang kemoterapi lini pertama tidak memberikan respon terhadap penyakit sehingga diganti dengan kemoterapi lini kedua dengan konsekwensi biaya yang lebih tinggi.
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatanya sampai dengan saat ini belum mengembirakan termasuk pengobatan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun ( ” 5 Years survival rate ” ) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian besar penderita ( 60-70% ditemukan dalam keadaan stadium lanjut sehingga penyakit ini disebut juga dengan ” silent killer ”

Pencegahan
Tidak ada upaya pencegahan khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah untuk mengetahui secara dini penyakit ini sehingga pengobatan yang dilakukan memberikan hasil yang baik dengan kompliukasi yang minimal. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi :

1. Pemeriksaan klinis genekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah.
3. Pemeriksaan petanda tumor ( tumor marker )
4. Pemeriksaan CT-Scan / MRI bila dianggap perlu

Pemeriksaan tersebut diatas sangat dinjurkan terutama terhadap wanita yang mempunyai resiko akan terjadi kanker ovarium, yaitu :

1. Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopause lebih lambat
2. Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil
3. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium
4. Wanita penderita kanker payudara dan kolon


Kista Ovarium
Kista Ovarium

Apakah kista ovarium itu?
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Gejala-gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:
• Perut terasa penuh, berat, kembung
• Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
• Haid tidak teratur
• Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
• Nyeri sanggama
• Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:
• Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
• Nyeri bersamaan dengan demam
• Rasa ingin muntah.

Jenis-jenis kista ovarium
1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
• Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

• Kista korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.


2. Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3. Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

4. Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

5. Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.
Pemeriksaan dan diagnosis
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:
1. Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
Penyulit (komplikasi)
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:
1. Pendekatan â€Å“wait and see”
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
2. Pil kontrasepsi
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
3. Pembedahan
Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.

Pertanyaan-jawaban >1.
Apa penyakit kista ini hanya menyerang kaum wanita saja?
Kalau kista indung telur memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai indung telur, tetapi kista bisa dikulit atau dimana saja dan itu dokter kulit yang akan menanganinya. >2. Apa penyebab penyakit ini?
Penyebabnya sangat beragam. Bisa saja dari sejak kecil/lahir sudah berbakat ke arah penyakit ini, misal ada yang berisi rambut, kuku, lemak atau yang lain, kista ini disebut kista dermoid dan sudah dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Ada yang kemudian tumbuh belakangan seperti kista endometriosis yang merupakan gangguan hormonal dan gangguan kekebalan tubuh. Ada juga yang berisi nanah disebut kista abses disebabkan karena radang atau infeksi. Bisa juga karena perubahan sel tubuh, isinya seperti ingus atau cairan bening disebut kista mesinosum atau serosum. Jadi penyebabnya banyak sekali. >3. Secara lebih spesifik mengenai penyebab penyakit ini, apa mungkin dapat karena makanan?

Untuk kista endometriosis bisa terpengaruh oleh pola makan, kalau makan banyak lemak yang susah dipecah oleh tubuh dapat berlanjut dengan gangguan hormon sehingga menimbulkan kista endometriosis. Atau pola makan yang tidak teratur atau sering jajan bisa juga menimbulkan kista endometriosis. >4. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?
Tidak ada batasan, begitu bayi lahir sampai umur tua setiap saat bisa terkena kista, tergantung jenisnya. Semakin dini terkenanya makin besar kemungkinan menjadi ganas. >5. Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-tanda awalnya?
Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis gejalanya nyeri haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah menikah nyeri saat berhubungan. Untuk kista yang lain gejalanya seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air besar, rasa mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau kista masih kecil, agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu alat bantu seperti dengan USG. >6. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?

Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya hasilnya kurang memuaskan. >7. Jenis kista yang mana yang paling berbahaya?
Berbahaya kalau kista menjadi ganas, kalau tidak menjadi ganas tidak berbahaya. Selama kondisi jinak tidak perlu takut karena bisa diobati secara operasi atau dengan obat-obatan. Kalau kista menjadi ganas, penanganannya lebih radikal dengan kistanya harus diangkat dan diberi obat-obat anti kanker. >8. Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah kemungkinan bisa hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada kesehatan ibu dan janin? r>• Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena dua-duanya atau tidak, kalau hanya satu indung telur yang terkena kista dan satu lagi tidak maka selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu otomatis mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya. Kista tidak selalu membesar selama hamil, ada jenis kista yang bisa membesar selama hamil dan ada yang tidak ikut membesar selama hamil namanya kista endometriosis, malahan kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil. Ada jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa hamil, ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya kista mengganggu kehamilan. r>• Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali kistanya jenis ganas.
>9. Apa ada faktor turunan yang berpengaruh pada penyakit ini?
Secara langsung tidak, tetapi ada yang dikenal sebagai faktor familiar, artinya dalam satu keluarga ada kecenderungan untuk bisa terkena pada beberapa orang, contohnya pada jenis kista endometriosis yang dapat disebabkan pola hidup/pola makan, misal sejak kecil sampai dewasa ada jenis makanan tertentu (X) yang dimakan sekeluarga setiap hari, bila ada 3 orang wanita dalam keluarga itu maka kemungkinan 2 orang dari wanita itu terkena penyakit yang sama.
10. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, juga makan sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena mengandung zat antioksidan yang memudahkan membuang racun dari tubuh, dan juga perlu lemak dan protein karena protein untuk membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.
11. Apakah penyakit ini bisa dihambat pertumbuhan/ perkembangannya berkaitan dengan faktor psikologis misal stres, depresi, atau yang lain, dan apa bisa membuat penyakit ini cepat tumbuh berkembang?
Secara teoritis bisa, terutama yang perkembangannya tergantung pada hormonal seperti endometriosis dan kista polikistik. Memang tergantung dari pola hormon di tubuh kita dan pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres pada wanita karena pusat kendali hormon ada di otak, kalau stres mudah terganggu/tidak seimbang sehingga mudah merangsang tumbuhnya kista, dan bisa dicegah kalau kita tetap tenang.
Kepustakaan:
• www.mayoclinic.com
• womenshealth.about.com
• Rangkuman wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Progam Analekta Pro-3 RRI 104.1 FM dengan topik kista dalam kandungan pada tanggal 17 April 2001.


sarah_nayla
Latest page update: made by sarah_nayla , Feb 21 2007, 8:04 AM EST (about this update - complete history)

Keyword tags: None


Threads for this page
There are no threads for this page. Be the first to start a new thread.


Bagaimana Mengetahui Kista Ovarium Jinak Atau Ganas?

Selasa, 07-10-2008 09:18:00 oleh: Hariyono Winarto
Kanal: Kesehatan
Sudah banyak ibu-ibu maupun wanita usia subur, terutama pasien yang datang ke saya, yang bertanya. Mengenai bagaimana mengetahui bila menderita kista ovarium, apakah kista tersebut jinak atau ganas. Tulisan ini sengaja saya ambilkan dari Blogspot saya:
http://hariymenulis.blogspot.com/

"Standar baku" adalah tetap dengan melihat hasil pemeriksaan laboratorium PA (Patologi Anatomi). Lazimnya setiap organ tubuh yang diambil pada tiap tindakan medis, dilakukan pemeriksaan, apalati suatu tumor, jaringan atau bagian yang diambil atau diangkat, selalu diperiksa di laboratorium. Pengambilan sebagian atau keseluruhan kista ovarium, pada umumnya dilakukan dengan cara operasi.

Pemeriksaan bagian atau keseluruhan kista ovarium yang diambil saat operasi, dilakukan oleh dokter spesialis Patologi Anatomi, juga dilakukan di laboratorium patologi anatomi.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui golongan tumor tersebut jinak atau ganas, dan bila jinak atau ganas, untuk keperluan memberikan terapi berikutnya penting diketahui apa jenis tumornya berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan laboratorium terhadap tumor dan jaringan yang diambil, juga dapat ikut berperan dalam menentukan stadium tumor, yang berguna untuk menentukan terapi selanjutnya juga.

Apakah dapat memperkirakan jinak atau ganas sebelum operasi?

Jawabannya adalah bisa, yaitu dengan pemeriksaan secara seksama oleh dokter spesialis ginekologi. Yang dipertimbangkan biasanya adalah perjalanan penyakit itu sendiri, bentuk tumornya, termasuk mulai dari kontur permukaan tumornya, isi kista tersebut, apakah bersekat atau tidak, apakah mengandung bagian padat. Semua pemeriksaan bentuk atau morfologi tumor kandungan dewasa ini selain dengan pemeriksaan fisik, juga dengan bantuan alat ultrasonografi. Kemudian diperiksa juga apakah tumor atau kista ovarium itu satu atau berasal dari kedua sisi. Kemudian ada juga pemeriksaan yang sering dikenal dengan "tumor markers" atau petanda tumor. Biasanya pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan darah, untuk mengetahui misalnya kadar tumor marker, CA 125 (yang merupakan pemeriksaan rutin untuk memperkirakan derajat keganasan tumor ovarium, lalu juga merupakan pemeriksaan untuk "follow up" efek terapi pada kista ovarium).


Mengatasi Kista dengan Laparoskopi


Rabu, 24 Oktober, 2007 oleh: eman
Mengatasi Kista dengan Laparoskopi
Gizi.net - Kista ovarium, cukup populer di telinga wanita khususnya jika ini menyangkut kesehatan reproduksi. Jangan panik dulu jika Anda didiagnosis mengidap kista, karena kista banyak jenisnya dan tidak selalu berbahaya. Namun kista tetap perlu diwaspadai karena tanda dan gejalanya sering kali tidak disadari dan baru terdeteksi saat seseorang memeriksakan dirinya atau berkonsultasi kepada dokter.

Keluhan atau sakit biasanya dirasakan utama sakit waktu menstruasi yang tak kunjung mereda atau gangguan pada siklus haid. Ada juga kista yang sifatnya ganas dan dapat berkembang menjadi kanker.

Menurut dr Med Hardi Susanto, SpOG dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kista ovarium merupakan benjolan yang membesar, seperti sebuah balon yang berisi cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini bisa berupa air, darah, nanah, atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi yang disebut kista coklat atau kista endometriosis.

Karena tumbuh di indung telur, kista ini lazim disebut kista ovarium. Kista banyak terjadi pada wanita di usia subur atau reproduksi dan biasanya dapat mengecil atau hilang dengan sendirinya setelah wanita memasuki masa menopause, karena menurunnya aktivitas indung telur.

"Penanganannya tidak selalu harus dengan tindakan operasi, kecuali jika kista dianggap berbahaya, ukurannya makin membesar, lebih dari 5 cm, benar- benar mengganggu dan menimbulkan sakit yang luar biasa pada si penderita, terutama apabila kista terpuntir atau pecah," ungkapnya.

Walaupun kista tidak selalu menjadi ganas atau mengarah kepada kanker, namun demikian pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk mengetahui indikasi dan penanganan yang lebih tepat. Belum ada jawaban yang pasti mengapa kista dapat timbul, apalagi seringnya kista tidak memberikan tanda dan gejala khusus, sehingga si penderita tidak menyadarinya dan baru diketahui secara kebetulan pada saat memeriksakan diri ke dokter dengan ultrasonografi atau USG (ultrasonografi).


Jenis Kista

Ada beragam jenis kista, contohnya ada jenis kista yang berhubungan dengan fungsi ovarium yang juga sering ditemukan pada wanita hamil. Kista ini disebut kista lutein. Besarnya kurang dari 5 cm.

Disebutkan, kista ini tidak berbahaya, tidak perlu diangkat apabila tidak mengganggu janin, tetapi membutuhkan pengawasan khusus. Kista ini akan mengecil atau hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Kista lainnya adalah dermoid. Kista ini mengandung organ manusia dalam bentuk sel embrionik sebagai cikal bakal manusia, sehingga tak heran jika diangkat ditemukan rambut, gigi, lemak dan tulang.

Lalu ada pula kista endometriosis yang berhubungan dengan nyeri haid. Kista ini disebut juga kista coklat, karena di dalamnya ada cairan berwarna coklat kehitaman berasal dari darah yang mengental dan membeku.

Kista adenoma adalah kista yang berasal dari lapisan indung telur dan berpotensi untuk ganas. Sekali lagi, karena kista ovarium gejalanya sering kali tidak disadari, maka sangat disarankan bagi setiap wanita untuk secara rutin melakukan pemeriksaan ginekologi, terutama jika keluhan berlangsung lama dan disertai gejala-gejala seperti menstruasi yang datang terlambat, tidak teratur dan disertai rasa nyeri, perut terasa penuh dan tertekan, nyeri yang tajam pada perut bagian bawah, dan gangguan fertilitas atau kesuburan. Gejala Hirsutisme, yaitu tumbuhnya rambut seperti di wajah, kaki, perut.


Metode Laparoskopi

Terapi bedah atau operasi merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien apabila kista tidak menghilang, memiliki ukuran besar, menimbulkan keluhan- keluhan seperti rasa nyeri perut, nyeri haid atau gangguan siklus dan infertilitas. Dibandingkan dengan metode konvensional, di mana pasien dibedah dengan sayatan yang lebar di sekitar perut untuk pengangkatan kista, metode laparoskopi merupakan metode terkini (Gold Standard) dalam dunia kedokteran.

Laparoskopi merupakan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain.

Teknik ini disebut juga teknik operasi minimal invansif (Minimal Invansive Surgery). Namun, teknik ini tetap memiliki resiko bagi pasien, terutama karena saat melakukan operasi tersebut, dokter yang menangani memerlukan ruang dalam rongga perut sehingga memerlukan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut, antara lain risiko yang dapat terjadi jika gas bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam pem- buluh darah.

Untuk meminimalkan risiko-risiko dalam tindakan laparoskopi, Hardi Susanto bersama koleganya dr Wachyu Hadisaputra, SpOG merancang dan menciptakan suatu alat untuk mendukung teknik laparoskopi ini, sehingga operasi bisa dilakukan tanpa gas karbondioksida. Penyediaan ruang di rongga perut tidak lagi menggunakan gas, melainkan dengan kait baja untuk menarik dinding perut, selanjutnya dokter melakukan langkah-langkah laparoskopi seperti biasa.

"Teknik laparoskopi tanpa gas (gasless laparoscopy) merupakan teknik yang paling canggih dan elegan dari semua teknik yang pernah dilakukan untuk tindakan operasi, sehingga risiko dapat diminimalkan," papar dokter yang memiliki hak paten internasional ini.

Selain meminimalkan risiko, teknik ini juga mempercepat pemulihan dan mengurangi nyeri luka pascaoperasi, mempersingkat waktu rawat inap sehingga hanya dalam satu atau dua hari saja pasien sudah dapat pulang dan melakukan aktivitasnya, permukaan perut pasien tidak akan memerlukan jahitan yang lebar sehingga tidak mengurangi estetika, dan meminimalkan biaya yang dikeluarkan.

Teknik laparoskopi umumnya digunakan untuk operasi di bidang ginekologi, namun digunakan juga untuk bedah umum, bedah saraf, jantung, dan ortopedi. "Meskipun laparoskopi menjadi tren dalam dunia kedokteran, namun belum semua dokter yang menguasai teknik ini. Karena itu, kami terus menyosialisasikan dan memberi pelatihan khusus, sehingga akan semakin banyak dokter spesialis yang juga menguasai teknik ini," ujar Hardi. [WIN/M-15]

Sumber: SUARA PEMBARUAN DAILY -- 21/10/2007





Kista Ovarium, bisa jinak, bisa ganas.




Pemakaian bedak pada bayi perempuan turut berperan
Category: Bahasa, Popular Health
Tumor yang sering pada wanita selain yang mengenai rahim dan leher rahim, adalah kista ovarium yaitu kista yang tumbuh pada indung telor wanita, bisa sebelah kanan, kiri atau keduanya kanan dan kiri (bilateral).
Gejalanya adalah perut yang membuncit, padahal tidak hamil. Dirasakan sakit perut bagian bawah yang terasa tumpul, hilang-timbul bisa diperut bawah sebelah kiri atau sebelah kanan, bisa juga kiri dan kanan. Menstruasi dapat terganggu atau tidak. Tentu tidak mudah mengetahui apakah kista yang ada itu jinak atau ganas? Mau tahu?
Secara umum kista jinak tumbuhnya perlahan, tidak sakit, kecuali bila ukuran sudah cukup besar, keadaan umum penderita masih baik artinya selera makan dan minum biasa tidak berkurang, tidak pucat dan badan tidak dirasakan lemah. Pasien kelihatan biasa saja, kecuali perut yang makin lama makin membuncit.
Kista ganas dapat diduga, bila pertumbuhannya cepat atau sangat cepat, badan penderita tampak kurus, wajah pucat, seluruh tubuh dirasa lemah tak bertenaga. Apalagi bila disertai perdarahan yang tidak normal…
Apabila kista telah diangkat/dioperasi, ganas tidaknya dapat diduga dari gambaran makroskopiknya : bila padat seluruhnya atau sebagian, kemungkinan ganas ada. Apabila bentuknya kistik transparan, seperti balon udara, kemungkinan besar jinak…
Mengenai penyebabnya, selain faktor genetik dan hormonal ada juga buku yang menyebutkan mengenai bahaya pemberian bedak kepada bayi perempuan setiap kali habis mandi. Butiran talk dapat memasuki organ dalam genetalia, melalui vagina yang terpapar bedak, apalagi biasanya ibu-ibu memberi bedak tebal disekitar kemaluan. Jadi sebaiknya tinggalkan kebiasaan membedaki seluruh tubuh bayi. Cukup dikeringkan dengan handuk…
Nah, pagi ini di laboratorium saya diterima kista berdiameter 16 cm dengan bagian kistik dan padat-lunak. Pada pembelahan, tampak seperti gambar dalam artikel ini. Saat dibelah, tampak massa kuning seperti mentega, juga ditemukan rambut dan massa kecoklatan seperti terlihat pada gambar.
Setelah dilihat dibawah mikroskop, maka diagnosis saya Mature cystic teratoma, tumor jinak. Beruntunglah penderita berumur 26 tahun yang kistanya termasuk kista jinak. Setelah dilakukan operasi ini. biasanya masalah sudah selesai. Tidak ada kekhawatiran akan kambuh atau lain-lain… Amien.
Popularity: 62%
Posted Thursday, May 15th, 2008 at 7:32 pm
Filed Under Category: Bahasa, Popular Health
You can leave a response, or trackback from your own site.
174 Responses to “Kista Ovarium, bisa jinak, bisa ganas. Pemakaian bedak pada bayi perempuan turut berperan”
Pages: [18] 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 … 1 » Show All
1. 174
Dr. Sukma Says:
April 6th, 2009 at 9:31 pm
Hai Hany,
Jangan cemas, keluhan anda ada kaitannya dengan minum teh diet itu. Jadi observasi saja, bila terus-terusan begitu setiap malam, sebaiknya periksa ke dokter SpOG.
2. 173
Dr. Sukma Says:
April 6th, 2009 at 9:13 pm
Halo Ani,
1. Sangat kecapean bisa mengganggu BAB. Karena proses BAB perlu pikiran tenang agar reflex otot- sekitar anus menjadi sinkron dengan gerakan usus.
2. Kista 3 cm bisa juga menyebabkan rasa sakit saat BAB. Tergantung banyaknya feces yang akan lewat melalui rongga panggul dimana ovarium berada.
3. 172
Dr. Sukma Says:
April 6th, 2009 at 9:04 pm
Hai Dewi,
Betul apa yang disampaikan dokter anda. Posisi janin yang sangat rendah, diatas mulut rahim akan sangat sensitif terhadap gerakan-gerakan disekitar situ, termasuk saat anda berhubungan intim.
Jadi pilih mana, rawan keguguran atau istirahat dulu making love-nya. Tunggu sampai janin cukup kuat didalam rahim. Kapan waktunya, tanyakan ke dokter SpOG.
4. 171
dewi Says:
April 6th, 2009 at 11:58 am
Pagi dokter.,
Dok saya mau tanya.,gini dok saya kan baru hamil 9minggu, kemarin sempet cek kedokter dan di USG.
Kata dokternya posisi janin saya itu ada dibawah ari - ari(melengkung di dekat mulut rahim), jadi rawan keguguran & untuk sementara saya tidak boleh berhubungan suami istri dulu.
Apakah benar dok posisi janin seperti itu bahaya?? Apakah benar posisi normal janin dg umur 9 minggu harus disamping???
Kalau benar bahaya, gimana yah dok cara untuk supaya janin itu terletak pada posisi yg normal??
Terima kasih banyak dokter atas informasinya.

Kista

Rabu, 18 Maret 2009

Stroke Mengancam..!!!!



Stroke Mengancam Usia Produktif
Masih ingat dengan Meutia Kasim? Meutia Kasim adalah selebritis yang pernah menjadi juri di ajang Indonesian Idol 1 dan 2. Namun, Meutia tidak bisa menuntaskan perannya sebagai juri di Indonesian Idol 2 karena sakit. Meutia terkena serangan stroke perdarahan (hemorrhagic stroke subarachnoid) pada usianya yang ke-36 tahun 2005 lalu. Memang saat itu, Meuthia sangat sibuk dengan pekerjaannya sampai kurang memperhatikan kesehatan.

Dulu penyakit stroke hanya menyerang kaum lanjut usia (lansia). Seiring dengan berjalannya waktu, kini ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan di bawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi.

Berikut ini beberapa fakta dan ulasan yang perlu Anda ketahui agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman stroke pada usia produktif:

1. Stroke, Pembunuh No.3 di Indonesia
2. Mengenali Jenis - Jenis Stroke
3. Ketahui Faktor Risiko Stroke
4. Membaca Gejala Stroke
5. Mendiagnosis Stroke
6. Penanganan Stroke
7. Masih Ada Harapan Sembuh
8. Lifestyle, si pencetus stroke
9. Expert Review tentang stroke

Stroke, Pembunuh No.3 di Indonesia
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.

Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Mengenali Jenis-jenis Stroke
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.

Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.

Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Ketahui Faktor Risiko Stroke
Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke. Penyakit tersebut di atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa (negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang olah raga.

Membaca Gejala Stroke
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.

Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut:

Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
Penglihatan ganda.
Pusing.
Bicara tidak jelas (rero).
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
Pergerakan yang tidak biasa.
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
Ketidakseimbangan dan terjatuh.
Pingsan.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.

Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.

Mendiagnosis Stroke
Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak (Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.

Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.

Penanganan Stroke
Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.

Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.

Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.

Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan).

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

Masih Ada Harapan Untuk Sembuh
Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.

Life style, Pencetus Stroke Usia Produktif
Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum memiliki angka yang pasti).

Life style alias gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.

Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba?

Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.

Untuk mencegah "the silent killer" ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan.

Expert Review
Prof. Dr. H. Jusuf Misbach, SpS (K), FAAN yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) menjelaskan bahwa serangan stroke timbulnya mendadak tanpa peringatan. Namun, sebenarnya ada yang bisa dijadikan tanda yaitu penyakit-penyakit dan kondisi tertentu yang termasuk ke dalam faktor risiko stroke.

Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam risiko stroke adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa termasuk dalam kondisi tertentu yang merupakan risiko stroke.

"Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterol) memang merupakan faktor risiko stroke karena memperburuk proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan merusak dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur," ungkap Prof. Jusuf Misbach. Jadi, makanan-makanan yang kaya kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan timbulnya stroke.

Usia merupakan faktor risiko stroke karena proses penuaan terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh. Di Indonesia ternyata stroke timbul banyak pada usia di bawah 45 tahun, dimana karir sedang menanjak.

Demikian pula pada usia 45-60 tahun dimana seseorang sedang berada pada puncak karirnya. "Jika terkena stroke, penyakit dengan angka presentasi kecacatan terbesar, maka habislah karirnya," tambah Prof Jusuf Misbach.

Masyarakat tidak menyadari bahwa angka kematian stroke di Indonesia sangat tinggi, dimana sekitar seperempatnya meninggal dunia. Untuk mencegah kecacatan atau kelumpuhan pada serangan stroke, disuntikan recombinant tissue plasminogen activator kurang dari 3 jam.

Prof. Jusuf Misbach mengatakan bahwa menurut data dari seluruh dunia termasuk Indonesia, perawatan di Unit Stroke dapat menurunkan angka kematian, memperpendek masa perawatan di Rumah Sakit, dan memperbaiki kualitas hidup. Unit Stroke terdiri dari berbagai dokter ahli (multidisipliner) seperti spesialis saraf, spesialis penyakit dalam (diabetes mellitus, jantung), spesialis bedah, dan psikiater.

Penderita stroke akan menjalani tahap neuro restorasi setelah fase akut dan sub akut stroke terlewati. Dalam tahap ini penderita harus minum obat untuk mengendalikan faktor risiko dan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan tubuh seperti semula.

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau kwalitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Bahkan ada pasien Prof Jusuf Misbach yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke.

Disamping itu beban pengobatan dan rawat jalan sangat memberatkan ekonomi keluarga karena kepala keluarga tak mampu bekerja lagi. Apalagi pengobatan faktor risiko harus diteruskan seumur hidup.

Jangan tunggu sampai terjadi serangan stroke, lebih baik melakukan deteksi dini akan faktor risiko stroke untuk menghindari stroke. Memeriksakan diri ke dokter untuk mendeteksi adanya faktor-faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan misalnya hipertensi, diabetes, merokok, penyakit jantung, kolesterol dan trigliserida yang tinggi, kegemukan. Semua faktor risiko dapat dikendalikan kecuali usia, suku bangsa dan gender.

Prof. Jusuf Misbach juga menyebutkan bahwa olahraga dan kehidupan beragama yang sungguh-sungguh juga tak kalah pentingnya, karena selain menghilangkan stres juga menyehatkan lahir-batin.

Ahli jantung dari RS Jantung Nasional Harapan Kita, Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, SpJP (K), FIHA, FASCC, menjelaskan bahwa penyakit jantung erat kaitannya dengan stroke karena memiliki penyebab yang sama yaitu hiperkolesterol. Pada penderita jantung, risiko stroke akan meningkat. Demikian sebaliknya, penderita stroke memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat pula.

Kendalikan faktor risiko penyakit seperti kadar kolesterol, kadar gula, kadar lemak agar tidak berkembang menjadi stroke. Biasanya diberikan obat pengencer darah yaitu asetosal, obat penurun kadar kolesterol dari golongan statin seperti simvastatin, atorvastatin, lovastatin, dll.

Hiperkolesterol menyebabkan terjadinya gangguan pembuluh darah yang paling umum yaitu aterosklerosis. Gejala aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis dengan timbunan zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh arteri besar dan sedang, yaitu pembuluh serebral, vetebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai.

Prof. Harmani Kalim memberitahukan bahwa ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung koroner dan stroke. Upaya pencegahan dibagi menjadi primer dan sekunder. Pencegahan primer dapat dilakukan pada orang yang belum pernah mengalami aterosklerosis. Caranya dengan cara ubah gaya hidup, olahraga, kurangi stres, tambah serta kurangi kolesterol dan berhenti merokok.

Pencegahan sekunder dapat dilakukan bila sudah terjadi gejala klinik aterosklerosis disebut dengan singkatan ABCDEFG yaitu:

A Asetosal, ace-inhibitor, antikoagulan: minum obat-obatan untuk kendalikan penyakit faktor risiko.
B Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan menurunkan berat badan.
C Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol & berhenti merokok.
D Diabetes control & diet: kendalikan diabetes dan makanan.
E Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan.
F Family support: dukungan keluarga.
G Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh.
Sesibuk apa pun kita pada usia produktif, tetap harus menjaga kesehatan. Jika hanya berjuang mengejar karir tanpa memperhatikan kesehatan, maka usaha tersebut akan sia-sia bila kemudian di puncak karir terkena serangan stroke.

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Jadi, jangan tidak peduli akan ancaman stroke, melainkan hadapi dengan mulai menjalankan gaya hidup yang sehat.


Kontributor :

Prof. Dr. H Jusuf Misbach, Sp.S (K), FAAN

Prof Jusuf Misbach adalah Ketua Perhimpunan Spesialis Dokter Saraf Indonesia periode 2003-2007. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1966. Beliau baru saja kembali dari The 59th Annual Meeting of The American Academy of Neurology di Boston, Amerika dimana Prof Jusuf Misbach telah menjadi anggota sejak 5 tahun yang lalu. Prof Jusuf Misbach masih aktif sebagai pembicara dan narasumber untuk media massa baik cetak, elektronik maupun on line serta sering memberikan seminar. Kini, Prof Jusuf Misbach berpraktek di RSCM dan RS MMC.


Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, Sp.Jp

Prof Harmani merupakan lulusan FKUI tahun 1968. Beliau melanjutkan studinya di Tulane University tahun 1972 dan lulus dari spesialisas jantung pada tahun 1983. Prof Harmani Kalim baru saja menjadi ketua pelaksana 16th ASEAN Congress of Cardiology di Bali bulan April 2007 kemarin. Beliau merupakan anggota Indonesian Heart Association dan ASEAN Congres of Cardiology. Prof Harmani Kalim sekarang berpraktek di Poli Umum dan Poli Eksekutif RS Jantung Harapan Kita.


Stroke Mengancam..!!!!

Stroke Mengancam Usia Produktif
Masih ingat dengan Meutia Kasim? Meutia Kasim adalah selebritis yang pernah menjadi juri di ajang Indonesian Idol 1 dan 2. Namun, Meutia tidak bisa menuntaskan perannya sebagai juri di Indonesian Idol 2 karena sakit. Meutia terkena serangan stroke perdarahan (hemorrhagic stroke subarachnoid) pada usianya yang ke-36 tahun 2005 lalu. Memang saat itu, Meuthia sangat sibuk dengan pekerjaannya sampai kurang memperhatikan kesehatan.

Dulu penyakit stroke hanya menyerang kaum lanjut usia (lansia). Seiring dengan berjalannya waktu, kini ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan di bawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi.

Berikut ini beberapa fakta dan ulasan yang perlu Anda ketahui agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman stroke pada usia produktif:

1. Stroke, Pembunuh No.3 di Indonesia
2. Mengenali Jenis - Jenis Stroke
3. Ketahui Faktor Risiko Stroke
4. Membaca Gejala Stroke
5. Mendiagnosis Stroke
6. Penanganan Stroke
7. Masih Ada Harapan Sembuh
8. Lifestyle, si pencetus stroke
9. Expert Review tentang stroke

Stroke, Pembunuh No.3 di Indonesia
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.

Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.

Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Mengenali Jenis-jenis Stroke
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.

Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.

Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Ketahui Faktor Risiko Stroke
Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke. Penyakit tersebut di atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa (negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang olah raga.

Membaca Gejala Stroke
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.

Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke berikut:

Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
Penglihatan ganda.
Pusing.
Bicara tidak jelas (rero).
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
Pergerakan yang tidak biasa.
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.
Ketidakseimbangan dan terjatuh.
Pingsan.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.

Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.

Mendiagnosis Stroke
Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak (Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.

Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.

Penanganan Stroke
Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.

Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke.

Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.

Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan).

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

Masih Ada Harapan Untuk Sembuh
Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.

Life style, Pencetus Stroke Usia Produktif
Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum memiliki angka yang pasti).

Life style alias gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.

Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba?

Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.

Untuk mencegah "the silent killer" ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan.

Expert Review
Prof. Dr. H. Jusuf Misbach, SpS (K), FAAN yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) menjelaskan bahwa serangan stroke timbulnya mendadak tanpa peringatan. Namun, sebenarnya ada yang bisa dijadikan tanda yaitu penyakit-penyakit dan kondisi tertentu yang termasuk ke dalam faktor risiko stroke.

Penyakit-penyakit yang termasuk ke dalam risiko stroke adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa termasuk dalam kondisi tertentu yang merupakan risiko stroke.

"Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterol) memang merupakan faktor risiko stroke karena memperburuk proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan merusak dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur," ungkap Prof. Jusuf Misbach. Jadi, makanan-makanan yang kaya kolesterol seperti junk food dapat membahayakan dan mempercepat kemungkinan timbulnya stroke.

Usia merupakan faktor risiko stroke karena proses penuaan terjadi pada semua organ tubuh termasuk pembuluh darah otak yang menjadi rapuh. Di Indonesia ternyata stroke timbul banyak pada usia di bawah 45 tahun, dimana karir sedang menanjak.

Demikian pula pada usia 45-60 tahun dimana seseorang sedang berada pada puncak karirnya. "Jika terkena stroke, penyakit dengan angka presentasi kecacatan terbesar, maka habislah karirnya," tambah Prof Jusuf Misbach.

Masyarakat tidak menyadari bahwa angka kematian stroke di Indonesia sangat tinggi, dimana sekitar seperempatnya meninggal dunia. Untuk mencegah kecacatan atau kelumpuhan pada serangan stroke, disuntikan recombinant tissue plasminogen activator kurang dari 3 jam.

Prof. Jusuf Misbach mengatakan bahwa menurut data dari seluruh dunia termasuk Indonesia, perawatan di Unit Stroke dapat menurunkan angka kematian, memperpendek masa perawatan di Rumah Sakit, dan memperbaiki kualitas hidup. Unit Stroke terdiri dari berbagai dokter ahli (multidisipliner) seperti spesialis saraf, spesialis penyakit dalam (diabetes mellitus, jantung), spesialis bedah, dan psikiater.

Penderita stroke akan menjalani tahap neuro restorasi setelah fase akut dan sub akut stroke terlewati. Dalam tahap ini penderita harus minum obat untuk mengendalikan faktor risiko dan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan tubuh seperti semula.

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang dapat fatal atau kwalitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama. Bahkan ada pasien Prof Jusuf Misbach yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke.

Disamping itu beban pengobatan dan rawat jalan sangat memberatkan ekonomi keluarga karena kepala keluarga tak mampu bekerja lagi. Apalagi pengobatan faktor risiko harus diteruskan seumur hidup.

Jangan tunggu sampai terjadi serangan stroke, lebih baik melakukan deteksi dini akan faktor risiko stroke untuk menghindari stroke. Memeriksakan diri ke dokter untuk mendeteksi adanya faktor-faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan misalnya hipertensi, diabetes, merokok, penyakit jantung, kolesterol dan trigliserida yang tinggi, kegemukan. Semua faktor risiko dapat dikendalikan kecuali usia, suku bangsa dan gender.

Prof. Jusuf Misbach juga menyebutkan bahwa olahraga dan kehidupan beragama yang sungguh-sungguh juga tak kalah pentingnya, karena selain menghilangkan stres juga menyehatkan lahir-batin.

Ahli jantung dari RS Jantung Nasional Harapan Kita, Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, SpJP (K), FIHA, FASCC, menjelaskan bahwa penyakit jantung erat kaitannya dengan stroke karena memiliki penyebab yang sama yaitu hiperkolesterol. Pada penderita jantung, risiko stroke akan meningkat. Demikian sebaliknya, penderita stroke memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat pula.

Kendalikan faktor risiko penyakit seperti kadar kolesterol, kadar gula, kadar lemak agar tidak berkembang menjadi stroke. Biasanya diberikan obat pengencer darah yaitu asetosal, obat penurun kadar kolesterol dari golongan statin seperti simvastatin, atorvastatin, lovastatin, dll.

Hiperkolesterol menyebabkan terjadinya gangguan pembuluh darah yang paling umum yaitu aterosklerosis. Gejala aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis dengan timbunan zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh arteri besar dan sedang, yaitu pembuluh serebral, vetebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai.

Prof. Harmani Kalim memberitahukan bahwa ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung koroner dan stroke. Upaya pencegahan dibagi menjadi primer dan sekunder. Pencegahan primer dapat dilakukan pada orang yang belum pernah mengalami aterosklerosis. Caranya dengan cara ubah gaya hidup, olahraga, kurangi stres, tambah serta kurangi kolesterol dan berhenti merokok.

Pencegahan sekunder dapat dilakukan bila sudah terjadi gejala klinik aterosklerosis disebut dengan singkatan ABCDEFG yaitu:

A Asetosal, ace-inhibitor, antikoagulan: minum obat-obatan untuk kendalikan penyakit faktor risiko.
B Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan menurunkan berat badan.
C Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol & berhenti merokok.
D Diabetes control & diet: kendalikan diabetes dan makanan.
E Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan.
F Family support: dukungan keluarga.
G Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh.
Sesibuk apa pun kita pada usia produktif, tetap harus menjaga kesehatan. Jika hanya berjuang mengejar karir tanpa memperhatikan kesehatan, maka usaha tersebut akan sia-sia bila kemudian di puncak karir terkena serangan stroke.

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Jadi, jangan tidak peduli akan ancaman stroke, melainkan hadapi dengan mulai menjalankan gaya hidup yang sehat.


Kontributor :

Prof. Dr. H Jusuf Misbach, Sp.S (K), FAAN

Prof Jusuf Misbach adalah Ketua Perhimpunan Spesialis Dokter Saraf Indonesia periode 2003-2007. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1966. Beliau baru saja kembali dari The 59th Annual Meeting of The American Academy of Neurology di Boston, Amerika dimana Prof Jusuf Misbach telah menjadi anggota sejak 5 tahun yang lalu. Prof Jusuf Misbach masih aktif sebagai pembicara dan narasumber untuk media massa baik cetak, elektronik maupun on line serta sering memberikan seminar. Kini, Prof Jusuf Misbach berpraktek di RSCM dan RS MMC.


Prof. Dr. Harmani Kalim, MPH, Sp.Jp

Prof Harmani merupakan lulusan FKUI tahun 1968. Beliau melanjutkan studinya di Tulane University tahun 1972 dan lulus dari spesialisas jantung pada tahun 1983. Prof Harmani Kalim baru saja menjadi ketua pelaksana 16th ASEAN Congress of Cardiology di Bali bulan April 2007 kemarin. Beliau merupakan anggota Indonesian Heart Association dan ASEAN Congres of Cardiology. Prof Harmani Kalim sekarang berpraktek di Poli Umum dan Poli Eksekutif RS Jantung Harapan Kita.